Showing posts with label marliv. Show all posts
Showing posts with label marliv. Show all posts

Tuesday, May 12, 2009

Mampukah Arina, Gea Memproduksi Versi Limousine Untuk Presiden??

Setiap kepala negara pasti akan ikut membanggakan produk dalam negerinya. Presiden Prancis milsanya lebih suka memakai mobil kenegaraan buatan dalam negeri. Barak Obama bahkan memesan produk mobil kepresidenan sendiri buatan produk lokal. Proton Chancellor jadi incaran para pejabat Malaysia yang suka dengan produk sendiri. Bagaimana dengan Indonesia??? Dulu bahkan Timor pernah memasok versi mobil kenegaraan ke prsedine RI saat itu. Nah, Presiden berikutnya harus memesan Arina atau Gea versi Limousine untuk menjadi mobil kenegaraan dan para pejabat RI. Setuju??

Tuesday, April 21, 2009

Blogger bisa dukung "proyek mobil nasional", marlip, GEA, Arina melalui adsense

Dalam pembicaraan offline ada usulan yang lucu bagaimana kalau para blogger ikut mendukung perkembangan industri mobil nasional dengan proyek adsense.

Bagaimana caranya??? Apa hubungannya Adsense dengan mobil nasional???. Idenya memang sederhana, bagaimana kalau Marlip, GEA atau ARINA membuat blog atau website khusus tentang segala informasi mobil nasional itu. Lalu wesite terbut dipasangi berbagai layanan adsense.

Lalu apa tugasnya para blogger??? Nah di sela-sela hari kerja biasanyakan blogger pada ngeblog. Maka di situ dianjurkan para blogger untuk mengklik adsense tiga website mobil nasional itu.

Bayangkan, kalau jutaan blogger Indonesia ikut mengklik. Berapa penghasilan web itu dalam satu hati. Katakkanlah proyek itu dianggarkan selama setahun saja. Mungkin ratusan ribu dollar akan terkumpul. Lumayankan untuk biaya riset dan dana awal mendirikan pabrik untuk produksi massal mobil nasional tersebut.

Duh ide yah lucu. Tapi lumayankan???? Tertarik??? Kalau ada yang etrtarik segera hubungi management Marlip, GEA, Arina, dan Sebayu mobil produk Tegal tersebut, biar mereka buat wesite atau program referral.

Sunday, April 19, 2009

Setelah India, China, Australia, Inggris, Malaysia, US Maukan Indonesia mensubsidi mobil listrik

Dalam posting sebelumnya diberitakan bahwa China, India dan beberapa negara lainnya telah mensubsidi pemakaian mobil listrik di negaranya. Hal ini sangat berguna dalam penjagaan linkungan dan sekaligus menggairahkan industri mobil listrik mereka.. Mampukah Indonesia melakukan hal yang sama dengan mensubsidi marlip??

Sunday, April 12, 2009

Reintroduce: Marlip mobil listrik

Mobil bertenaga listrik produksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) —disebut marlip (marmut listrik)—merupakan salah satu wujud solusi ilmu pengetahuan dan teknologi atas krisis energi di negeri ini. Sayang, pemanfaatannya hingga kini belum juga optimal.

”Penggunaan energi listrik juga ramah lingkungan, bahkan hampir nol emisi,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Umar Anggara Jenie dalam jumpa pers menjelang penyerahan marlip kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (25/10). Penyerahan direncanakan Kamis.

Saturday, April 11, 2009

China mulai subsidi dan produksi massal mobil listrik, Indonesia harus melakukan yang sama untuk marlip

Menurut berita ini, China telah mulai langkah untuk memproduksi massal mobil-mobil listrik yang bakal menjadi mobil dominan dalam waktu dekat. China melakukan hal yang sama setelah Jepang, US dan Malaysia mulai memproduksi massal mobil listrik.

Bila Indonesia tidak mau tertinggal dengan trend ini, Indonesia harus mulai memikirkan untuk mensubsidi atau paling tidak memberi keringan kepada investor yang ingin memproduksi massal mobil listrik rancangan LIPI Indonesia, Marlip. Mumpung semua negara saat ini sedang dalam posisi start, sehingga Indonesia belum tertinggal.

Pemerintah harus menstimulasi bank untuk memberikan pinjaman lunak dalam pendirian pabrik Marlip sehingga Indonesia tidak perlu subsidi sekian milyar dollar seperti yang dilakukan oleh negara-negara tersebut di atas. Ayo... kejar terus.

i-MiEV Terganjal Harga: Marlip Harus Siap Sikat Pasar Mobil Listrik Indonesia

Mitsubishi Motors Corp memang sudah memulai produksi mobil elektrik i MiEV pada tahun depan, dan direncanakan akan masuk ke pasar AS dan Eropa pada tahun 2010.

Namun, apakah mobil ramah lingkungan ini akan pula masuk ke pasar Indonesia. Sepertinya hal mustahil jika mobil ramah lingkungan ini bisa masuk ke pasar Indonesia di tengah kondisi krisis ekonomi global saat ini.

Friday, April 10, 2009

Tuesday, April 7, 2009

Mobil konsep angkat brand mobil tak terkenal











Ada banyak cara brand dan merek mobil untuk mengangkat nama. Salah satunya dengan mempublikasikan model-model mobil konsep mereka di berbagai pameran dan ajang dunia.

Walaupun jenis mobil tersebut jarang laku dijual, tapi ini tampaknya membuat konsumen untuk tertarik membeli produk merek tersebut. Hal ini yang dilakukan oleh China dan Iran. Disamping mereka memproduksi mobil-mobil murah, mereka juga sringkali mengeluarkan statemen mengani mobil-mobil konsep mereka. Di atas adalah berbagai contoh mobil konsep untuk mendongkrak brand.

Indonesia???? Bisa juga seperti ini, siapa tahu GEA, MArlip atau Arina bisa membuat mobi konsep yang masuk akal dan sifatnya futuristik. Brand sudah terangkat, nah tinggal jual mobil deh

Wednesday, March 25, 2009

Welcome to Indonesia Tata Nano!!

Tampaknya Indonesia bakal kebagian rezeki dengan masuknya mobil TATA Nano ke Indonesia. Ini merupakan berkah buat masyarakat miskin Indonesia yang sangat memerlukan kendaraan untuk menunjang mobilitas yang aman.

Tapi tampaknya beberapa pihak di Indonesia mulai mempersulit. Budaya "kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah" pun muncul. Dari berita di bawah ini diambil kesimpulan.

1. Menperin seharusnya tidak mempersulit masuknya TATA Nano ke Indoneia. Semakin banyak pemain di industri otomotif membuat persaingan semakin sehat dan menguntungkan konsumen.

2. Wajar saja pihak asosiasi akan menolak dengan halus masuk-nya mobil ini. Ini bisa dipahami bahwa bisnis mereka akan terganggu atau paling tidak mereka jadi "terpaksa" memberikan mobil bermutu tapi murah di Indonesia.

3. Alasan pihak asosiasi bahwa Indonesia akan lebih baik memilih membuat mobil sendiri adalah "bullshit". Mempermainkan nasionalisme untuk keuntungan bisnis anggota asosiasi. Terbukti sudah sudah hampir setengah abad Indonesia merdeka dan sudah hampir ribuan trilyun rupiah devisa negara dibawa ke Jepang dan Korea yang menjadi anggota asosiasi, Indonesia tidak pernah "diberi" dan diperbolehkan memproduksi mobil sendiri. Bahkan sekalas ASTRA dan Indomobil tidak pernah menggubris ajakan pemerintah memproduksi massal mobil marlip rancangan putra-putri Indonesia.

Ketakutan ini sama dengan ketakutan saat mobil korea mulai merajai jalanan di Indonesia menggeser Jepang. Para kepanjangan tangabn Jepang bahkan melakukan berbagai ancaman kepada pihak pemerintah.

4. Apabila mobil ini masuk ada kemungkinan asosiasi akan mengancam mem-PHK karyawan. Ini sebenarnya dalih lama sama seperti Daihatsu dulu mau memproduksi Xenia dan sama kasusnya ketika Timor, Perkasa dan mobil rancangan BPPT berani digalakkan pemerintah.

5. Kalaupun pemerintah melihat bahwa jalan-jalan di Jakarta sudah sangat sesak dengan mobil. Pemerintah kan bisa membuat aturan bahwa mobil ini hanya bisa dijual di luar Jakarta. Dengan ketentuan bila dijual di Jakarta akan mendapatkan pajak.

6. Kalaupun mobil ini masuk ke Indonesia, Indonesia harus memastikan bahwa harganya harus sama dengan di India. Artinya kalau harganya juga naik, pemerintah tidak seharusnya memberikan "bonus" dan keringan buat mobil rakyat ini.

7. Memasukkan mobil murah ini ke Indonesia, akan membantu angka kecelakaan menurun, karena banyak pemilik motor beralih ke mobil yang lebih aman.

8. Alasan asosiasi yang meragukan kualitas produksi TATA sangat tidak masuk akal. Karena hampir seluruh dunia salut dengan kualitas mobil ini dan TATA juga adalah pemilik jaguar yang beberap tingkat kualitasnya dengan mobil Jepag, Korea dan bahkan China.

9. Salut buat dubes India yang merespon langsung rilis mobil TATA ini yang langsung proaktif melobbi pemerintah Indonesia.



India telah melobi pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Perindustrian untuk memasukkan mobil buatan murah buatannya yakni Tata Nano. Namun Indonesia belum bisa memberi jawaban.

"Kemarin Duta Besar India menanyakan bisa nggak mobil ini (Tata Nano) masuk ke Indonesia, tapi saya tidak bisa bilang ya atau tidak karena kita adalah anggota WTO yang menghargai prinsip-prinsip aturan WTO," kata Menteri Perindustrian Fahmi Idris dalam acara pembukaan IIMS ke-16, di JCC, Jakarta, Jumat (11/7/2008).

Monday, March 23, 2009

Nasib si Marlip dan cemerlangnya mobil murah TATA



Nasib apes bakal dialami mobil marlip apabila Tata Nano masuk ke Indonesia. Sekali lagi rancangan buatan Indonesia akan masuk dapur dan bakal mungkin masuk tong sampah. TATA yang juga memiliki mobil elit Jaguar akan melibas mobil murah lain di Indonesia. ada beberapa kemungkinan hancurnya prospek masa depan Marlip ini

1. Kalangan pemodal Indonesia tidak ada yang tertarik memproduksi massal mobil malip
2. Pemerintahpun enggan dengan serius menstimulasi investor untuk mengembangkan marlip sebagai produk Indonesia
3. Pihak marlip gagal memperkenalkan dan memancing ketertarikan pemodal dalam negeri atau luar negeri untuk memasukkan modal ke Indonesia.
4. Depdag, perindustrian atau deplu seakan-akan enggan dan malu emmperkenalkan konsep marlip di luar negeri, untuk memancing pemodal. Padahal ada ratusan pameran di LN yang diadakan Indonesia.
5. Padahal sekarang ini investor khususnya dari teluk sedang gencar-gencarnya investasi dibidang otomotif. UAE bahkan akan membuat mobil murah di Pakistan.